Rabu, 04 September 2013


AAST Revises Renal Injury Grading
Organ injury scaling was developed to give clinicians and researchers a common language for describing and studying the effects of trauma. The Organ Injury Scaling classification for kidney injuries was developed by the AAST in 1989. Over time, it was recognized that grades IV and V were somewhat confusing, and some injuries were not originally included. An updated grading system was published this month to correct these shortcomings.
Grades I, II, and III remain unchanged. Grades IV and V are updated as follows:
  • Grade IV - originally encompassed contained injuries to the main renal artery and vein, and collecting system injuries. Revision: adds segmental arterial and venous injury, and laceration to the renal pelvis or ureteropelvic junction. Multiple lacerations into the collecting system used to be considered a shattered kidney (Grade V), but now remains Grade IV.
  • Grade V - orignally included main renal artery or vein laceration or avulsion, and multiple collecting system lacerations (shattered kidney). The revised classification includes only vascular injury (arterial or venous) and includes laceration, avulsion or thrombosis.
Reference: Revision of current American Association for the Surgery of Trauma renal injury grading system. J Trauma 70(1):35-37, 2011.

Jumat, 22 Februari 2013

Penanganan striktur uretra

SACHSE'  procedure
 Adalah salah satu metode untuk menangani striktur uretra. Yaitu menyempitnya lumen uretra sehingga mengakibatkan terganggunya aliran kencing, juga ejakulat. Pada prosedur ini H Sachse,pada tahun 1974 menciptakan alat secara visual langsung melihat area yang menyempit, pisau khusus dibuat untuk memotong jaringan fibrotik. Prosedur ini tidak memakai energi elektrokauter atau yang lain sehingga prosedur dengan pisau tersebut disebut juga cold knife internal urethrotomy.


Sabtu, 19 Januari 2013

treatment of renal stones

Tahukah bahwa milestone penanganan batu ginjal sejak 1880an? 
Beberapa ilustrasi di sejarah pengobatan batu yang dirilis di International consultation of Stone disease 2007, menyebutkan pada tahun tersebut operasi batu ginjal bukan momok bagi penderita. Dimana sebelumnya setiap operasi berakhir dengan kematian ginjal atau penderita. Sir Henry Morris pionir kidney preserving, yaitu mengambil batu ginjal tanpa mencederai/ memotong parenkim ginjal. Gil Vernet sangat terkenal dengan irisan V pada pyelum untuk mengambil batu ginjal.
Prinsip pengobatan : Batu keluar dari tubuh. 
Baik dengan mengambil seperti 'tehnik kuno' diatas maupun memecah menjadi bagian kecil sampai dibawah 4 mm sehingga memungkinkan keluar sendiri, hanyut bersama urine.  Inovasi seperti ureteroscopy-renoscopy, Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy, Percutan Nephrolithotomy, Retrograde Intra Renal Surgery. Single atau kombinasi dari inovasi itu sering/ jamak dilakukan oleh dokter ahli bedah urologi (urologist).
Seiring dengan perkembangan global, produsen alat kesehatan pun tidak hanya eropa amerika, berikut pemecahan batu dengan mesin dari Asia: