Kemampuan
Seksual Pria Melemah, Bisa Jadi Ada Gangguan Prostat
Puber kedua saat 50 ? Tapi stamina 'payah'. Penurunan kemampuan seksual, spesifik lagi impoten, merupakan 'alarm' dari berbagai penyakit yang mendasari seperti diabetes, hyperlipidemia, kelainan syaraf perifer dan lain lain, juga gangguan prostat !
Mekanisme patofisiologi terjadinya disfungsi ereksi karena penyakit
prostat antara lain melalui:
1.) Reseptor Alpha 1-Adrenergic, ternyata terdapat pula di otot sinus
venosus corpus cavernosum disamping banyak pada otot buli, prostat. Otot polos
corpus cavernosum berperanan penting dalam mekanisme ereksi penis. Kontraksi
otot corpus cavernosum yang menyebabkan detumescence ( lemasnya penis)
dan relaksasi otot tersebut ( yang menyebabkan ereksi). Pada penderita penyakit
prostat, gangguan obstruktif menyebabkan tonus otot sekitar uretra naik,
menstimulir reseptor a1-adrenergic.Sehingga lebih sering terjadi kontraksi otot
corpus cavernosum sehingga ketegangan- kekerasan penis ( erection hardness )
tidak terjadi atau berkurang. Fase lanjut terjadilah disfungsi ereksi yang
awam rasakan sebagai kemampuan seks berkurang itu.
2) Terjadinya kerusakan atau Disfungsi endothel, pada penderita benign
prostate hyperplasi/ BPH, dimana terjadi pada usia diatas 50, bioaktifitas
Nitric Oxide (NO) yang berperanan pada ereksi fisiologis, menurun sehingga
endothelium gagal dalam vasodilatasi hal inilah yang disebut Disfungsi
endothelial. Akibat menurunnya bioaktifitas ini menyebabkan rangsangan nitregic
berkurang sehingga ‘perintah’ untuk ereksi juga menurun.
3).Menurunnya hormon seks,umur yang bertambah mengakibatkan produksi hormon
laki-laki (testoteron) menurun sehingga aksis berubah kearah kebanyakan
estrogen. Estrogen ini mesupresi gairah sex laki, gangguan ejakulasi,
sehingga dapat disimpulkan perubahan aksis dan ketidakseimbangan rasio
testosteron / estrogen memainkan peranan dalam masalah seksual penderita benign
prostate hiperplasi/BPH.
Mantap blognya Dok.
BalasHapusReferensi baru untuk Urologi Indonesia.